Masa jabatan periode kedua saya sebagai Bupati Kepulauan Mentawai dan Kortanius Sabeleake sebagai Wakil Bupati berakhir pada 22 Mei 2022. Selanjutnya, roda pemerintahan dilaksanakan oleh Penjabat Bupati sampai ada pilkada. Semoga Penjabat Bupati, orang yang sehati-sepemikiran-seperasaan dengan masyarakat Mentawai. Mohon maaf bila kami berdua belum dapat memuaskan seratus persen aspirasi dan harapan masyarakat Mentawai. Kami berupaya memberikan yang terbaik dan meletakkan dasar-dasar kokoh untuk waktu mendatang.
Dalam situasi dipimpin Penjabat Bupati, masyarakat jangan merasa khawatir dan cemas, tetapi juga jangan menganggap enteng/ringan. Tetaplah menjadi 100% Mentawai dan 100% Katolik. Tetap optimis!
Saat berkunjung ke rumah ibadah di Mentawai, saya selalu berpesan selain punya gedung baru hendaknya umat punya budaya baru. Ada perubahan dalam kehidupan. Kalau mempunyai gedung baru, dimanfaatkan secara maksimal, tidak menggunakan ‘gaya hidup lama’, seakan tidak ikut merasa memiliki. Mestinya, gedung baru – budaya baru! Saya bangga dengan umat paroki Saibi, usianya masih muda (sejak 18 Desember 2014-red.), tetapi semangatnya luar biasa. Setidaknya terbukti saat pembangunan GSG Beato Eustaquio umat terlibat. Kerja sama umat, para pastor, pengurus stasi, dan DPP terlihat. Begitupun dengan Bapa Uskup, meski baru lima bulan tahbisan, sudah menjelajah ke berbagai pelosok Kep. Mentawai. Hal ini membanggakan kami, karena betapa besar perhatian Bapa Uskup sebagai gembala umat. (hrd)
Yudas Sabaggalet, SE, MM
Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai.