Di Paroki Santo Petrus Claver Bukittinggi karya kerasulan Kitab Suci bergabung dengan Seksi Katekese Dewan Pastoral Paroki (DPP). Idealnya terpisah. Pengga­bung­an terjadi karena tidak semua orang siap menangani seksi kerasulan Kitab Suci. Muncul aneka alasan dari orang yang ditunjuk; tidak punya pengetahuan tentang Kitab Suci, sulit membagi waktu, sibuk bekerja, dan lain-lain.

Di paroki kami, kegiatan kerasulan Kitab Suci tidak sebatas selama BKSN. Dalam pendalaman masa Adven, Pra­pas­kah, syukuran kelahiran anak dan aneka kegiatan doa-doa lain selalu meng­gunakan Kitab Suci. Secara umum, umat antusias berbicara yang berkaitan dengan Kitab Suci. Yang penting, ada fasilitator yang memandu. Selain di komunitas basis (rayon), kerasulan Kitab Suci juga berlangsung di di sekolah dan kelompok kategorial (BIA-BIR-OMK-organisasi kemasyarakatan (ormas Katolik).

Di Bukittingi ada Kelompok Kitab Suci (KKS), tetapi sangat terbatas jumlah anggotanya. Anggota KKS, hanya empat orang berkumpul rutin sebulan sekali. Mereka itu semua penyuluh. Saya yakin, umat berminat untuk bergabung, tetapi belum tergerak dan belum muncul. Mungkin ada kekhawatiran: bagaimana pembahasannya nanti?! Secara khusus, saat BKSN, umat dikumpulkan untuk pendalaman iman serta ber­sharing bersama. Kerasulan Kitab Suci untuk kategori tertentu (Bina Iman Anak/BIA, Bina Iman Remaja/BIR, Orang Muda Katolik/OMK) tetap ber­langsung. Hal yang sama juga ber­langsung bagi pelajar sekolah negeri di Bukittinggi dan di sekolah lingkungan Yayasan Prayoga Bukittinggi. 

Meng­apa umat sedikit yang bergabung dalam KKS? Bisa jadi, umat ingin bergabung, tetapi waktunya tersita untuk dengan mencari nafkah. Bisa jadi, karena dipengaruhi bayangan pendalaman isi Kitab Suci membahas hal yang tinggi-tinggi (sulit) dan tidak semua orang bisa. Sementara itu, umat merasa belum memiliki bekal cukup sehingga kalau dimintai pertolongannya banyak yang menolak. Ketiadaan pengetahuan dasar tentang Kitab Suci dan kesediaan meluangkan waktu menjadi kendala terbesar upaya pelayanan kerasulan Kitab Suci.
Menghadapi kendala tersebut, tetap ada program kerasulan Kitab Suci agar bisa mandiri dan tidak bergantung lagi pada Seksi Katekese DPP. Hal tersebut dilakukan setelah mereka mendapatkan kursus teologi dasar yang diseleng­garakan September 2022 nanti. Mereka diharapkan telah siap menjadi sarana bagi umat Allah di Paroki Bukittinggi. ***

Sr. Marissa Rusae OSF, S.Pd.
Seksi Katekese DPP St. Petrus Claver Bukittinggi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *