SANTA MARIA PADANG – “Selama hidup dan sepeninggalnya, semangat dan kharisma Ibu Teresa dari Kalkuta (India) menggerakkan hati banyak orang di dunia. Tidak hanya di India, namun juga menyebar ke mana-mana, termasuk di Indonesia. Sejumlah awam mencontohi/meneladani pelayanan Santa Teresa. Salah satunya lewat gerakan Kerabat Kerja Ibu Teresa (KKIT) yang menyebar dan telah ada di Kota Padang,” kata Uskup Padang Mgr. Vitus Rubianto Solichin, Senin (5/9).
Hal tersebut disampaikan Bapa Uskup saat homili Misa Syukur peringatan 25 Tahun Wafat Santa Teresa Kalkuta di gereja Paroki Santa Maria Bunda Yesus Tirtonadi Padang. Uskup Vitus menambahkan, “Kekudusan yang dicontohkan lewat teladan hidup dan pelayanan Santa Teresa juga dapat kita lakukan dalam hidup sehari-hari. Dihayati dalam setiap langkah. Teresa meninggalkan kongregasi dan negaranya (Albania) untuk melayani orang yang paling menderita. Ia memunguti ‘sampah masyarakat’, orang sakit yang menjelang ajal. Sepeninggalnya, pelayanannya dilanjutkan para suster yang tergabung dalam Kongregasi Missionary Charity (MC) bentukan Santa Teresa semasa hidupnya.”
Semangat/spiritualitas pelayanan Santa Teresa dan para suster MC bersumber pada kutipan “Penghakiman Terakhir” (Matius 25: 31-46). “Kutipan ayat 40 “ … Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku!” Inilah yang menjadi semacam konstitusi dan ciri khas pelayanan para Suster MC. Saya mengajak umat di sini menjadi perpanjangan tangan Kristus dalam pelayanan sesama. Mari kita meneladani Santa Teresa Kalkuta dengan cara memberi diri, perhatian, dan cinta kasih kepada sesama; terutama mereka yang menderita, sakit, miskin yang ada di sekitar,” ujar Bapa Uskup.
Perayaan Misa Syukur berlangsung pada waktu bersamaan di Jakarta (live streaming) – bersama Bapa Kardinal Mgr. Ignatius Suharyo, Surabaya, dan Padang. Perayaan Misa Syukur diikuti para aktivis dan simpatisan Kerabat Kerja Ibu Teresa (KKIT). Berdasarkan informasi Penghubung KKIT Kota Padang, Linda Darmali, gerakan KKIT menyebar ke mana-mana dan hadir di Padang pada tahun 2016. KKIT juga ada di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Pangkalpinang.
Linda menambahkan, “Misa Syukur di Padang – berkaitan peringatan dua puluh lima tahun wafatnya Santa Teresa dari Kalkuta (1997-2022) – diselenggarakan KKIT Padang bersama I Thirsty Movement Indonesia (ITMI) Padang. Sebelumnya, berlangsung Novena (27/8-4/9) bertemakan ‘Yesus adalah Segalanya Bagiku’. Kemarin (4/9), selain menyelesaikan hari kesembilan novena, kami juga menutupnya dengan Doa Rosario Tujuh Duka Maria yang telah dimulai setahun silam,” ungkap Linda.
Usai Misa Kudus, saat dihubungi GEMA, Bapa Uskup mengungkap masih banyak PR (Pekerjaan Rumah) KKIT Padang untuk mewujudkan penghayatan dari kutipan Kitab Suci yang sedemikian indah – menemukan Yesus dalam diri orang miskin, tidak punya apa pun. “Tema yang diangkat dalam novena adalah kutipan ucapan Yesus di kayu salib, “ … Aku haus!” (Yoh. 19:28) dengan renungan dari Ibu Teresa, “ … Aku haus untuk mencintai dan dicintai! Hal ini menjadi semacam undangan bagi orang yang tersentuh dengan karisma cinta kasih Ibu Teresa untuk membantu orang yang paling membutuhkan di antara orang yang membutuhkan. Orang yang terbiasa berbuat demikian tidak mencari keuntungan dan kepentingan diri sendiri. Kita menjadi pewarta sejati dahaga Kristus,” ucap Uskup Vitus. (hrd)