Setelah kunjungan pastoral di satu stasi jauh selama enam hari, Romo Kebet dan tiga anggota tim pastoral pun pulang menuju Pastoran. Dalam perjalanan pulang, enam Orang Muda Katolik (OMK) stasi tersebut menumpang boat – setelah libur Natal dan Tahun Baru 2023 di kampung. Romo Kebet dan OMK punya tujuan perjalanan yang sama.
Sepanjang perjalanan yang memakan waktu enam jam tersebut, Romo Kebet yang lelah dalam pelayanan sebelumnya mendengar kasak-kusuk percakapan di antara OMK tersebut. Sembari berupaya memejamkan matanya, telinga Romo Kebet menangkap percakapan panas OMK tersebut. Sembari diselingi bunyi mesin boat yang terdengar ibarat irama yang mampu meninabobokan romo, serta terpaan angin laut yang masuk ke ruang penumpang boat, ternyata isi percakapan mengenai pertemanan putus yang dialami oleh salah satu OMK.
Hubungan asmara yang terjalin selama ini rusak akibat adanya ‘orang ketiga’. Tidak lain adalah teman akrab sendiri yang dipercaya. Semakin lama, percakapan semakin hangat dan mulai mengarah emosionil. Akhirnya, Romo Kebet yang sedari tadi tidak ikut nimbrung diminta salah satu OMK – yang kerap terlibat kegiatan Legio Maria – untuk memberi nasihat kepada kawan-kawannya yang mulai tersulut emosi. Romo Kebet beringsut sejenak mendekati OMK.
Setelah mendengarkan seksama persoalannya, padahal sudah ‘menguping’ sebelumnya, Romo Kebet mengajak anggota OMK dalam boat tersebut untuk mencerna ucapannya, “Pertemanan itu seperti sebuah buku. Hanya membutuhkan waktu beberapa detik untuk membakarnya, tapi butuh waktu tahunan untuk menulisnya. Teman lama adalah emas. Teman baru adalah berlian! Jika kamu mendapat sebuah berlian, jangan lupakan emas! Karena untuk mengikat sebuah berlian menjadi cincin, kamu selalu memerlukan dasar emas.”
Suasana menjadi hening. Yang ada hanyalah bunyi mesin boat, terpaan angin. Anggota OMK tampak berupaya mencerna kalimat tersebut. Romo Kebet pun ikut terdiam untuk memberi kesempatan enam OMK tersebut merenungkannya. Keheningan buyar setelah operator boat berteriak. Boat telah sampai di dermaga depan Pastoran. (hrd)