Rabu sore ini Romo Kebet diajak Pak Dimas, salah satu umatnya, pergi memancing di sebuah danau di tepian kota. Kesempatan seperti ini memang jarang sekali didapatkan Romo Kebet, apalagi mengingat tugas pelayanannya sebagai pastor paroki yang begitu padat. Memancing adalah salah satu hobi Romo Kebet sejak Kecil. Dengan menggunakan mobilLanjutkan Membaca

Suatu sore, Romo Kebet dihampiri seorang remaja laki-laki ketika sedang jalan-jalan sore di halaman pastoran. “Selamat sore, Romo. Lagi santai yaa, Mo?!” sapa remaja itu. “Eh, Kevin. apa kabar? Iya nih, seperti biasa. Saya lagi menikmati suasana sore. Lumayan, sekalian mengeluarkan keringat,” balas Romo Kebet. Seperti biasanya, Kevin menjawabnya denganLanjutkan Membaca

Suatu ketika, Romo Kebet diundang untuk misa syukuran ulang tahun salah satu anggota rayon di parokinya. Romo Kebet tidak sendirian. Ia mengajak dua OMK turut serta. Lokasi rumah umat tersebut memang agak di pelosok. Medan jalan yang dilalui tidak terlalu bagus namun masih bisa dilewati mobil. Di tengah perjalanan, Toni,Lanjutkan Membaca

Pada suatu sore, usai istirahat, Romo Kebet hendak keluar dari Pastoran untuk santai sejenak duduk di depan teras. Saat di depan pintu, langkah Romo Kebet terhenti sejenak. Dari kejauhan, ia melihat empat anak sedang dimarahi Bu Ani, petugas kebersihan Pastoran. Wajah Bu Ani terlihat merah, seperti sangat kesal, seolah-olah merekaLanjutkan Membaca

Romo Kebet sedang duduk santai di teras depan pastoran. Sembari menikmati kopi panas, Romo Kebet dihampiri sebelas Orang Muda Katolik (OMK) yang baru pulang latihan sepak bola. Rombongan disambut hangat Romo Kebet yang mempersilakan mengasoh bersama. Salah satu OMK iseng bertanya kepada Romo Kebet, “Mengapa kita mempunyai anggota Dua Mata,Lanjutkan Membaca

Setelah membongkar gundukan tanah yang masih becek di samping kiri halaman pastoran sore hari, Romo Kebet beristirahat sejenak di teras pastoran sembari menyeruput teh hangat buatan sendiri. Sambil memandangi hasil bongkaran tanah tersebut, Romo Kebet didatangi lima remaja tingkat SMP. Mereka anggota Bina Iman Remaja (BIR) yang sedang menyiapkan tabloLanjutkan Membaca

Setelah kunjungan pastoral di satu stasi jauh selama enam hari, Romo Kebet dan tiga anggota tim pastoral pun pulang menuju Pastoran. Dalam perjalanan pulang, enam Orang Muda Katolik (OMK) stasi tersebut menumpang boat – setelah libur Natal dan Tahun Baru 2023 di kampung. Romo Kebet dan OMK punya tujuan perjalananLanjutkan Membaca

Romo Kebet sedang bertukar pikiran dengan delapan Orang Muda Katolik (OMK) di beranda depan Pastoran. Salah satu di antara OMK curhat dan galau dengan ujian akhir yang bakal dijalani empat bulan lagi. Setelah seksama mendengarkan curhatan tersebut, Romo Kebet mengambil cerita lama India mengenai tikus yang takut melihat seekor kucing.Lanjutkan Membaca

Sambil berjalan-jalan di taman pastoran, Romo Kebet membuka smartphone miliknya. Romo Kebet mendapatkan kiriman kisah bijak dari sahabatnya.   Alkisah, hiduplah seorang saudagar kaya, memiliki tiga orang putra. Ia memiliki cincin yang dianggapnya bertuah karena sejak menggunakannya keberuntungan & kesuksesan menghampirinya. Di masa tua, saudagar itu bingung. Kalau cincin ituLanjutkan Membaca

Senja itu, Romo Kebet duduk-duduk di serambi pastoran. Romo Kebet membolak-balik buku untuk mendapatkan inspirasi khotbahnya. Pandangannya tertuju pada satu halaman berisi kisah pendek berikut: Hiduplah seorang raja yang bijak. Raja ini senang keluar dari istana, blusukan ke pelosok negerinya. Sambil blusukan, raja itu mengamati karakter rakyatnya. Suatu hari, rajaLanjutkan Membaca