Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) melakukan ‘penyesuaian’ Kurikulum Merdeka Belajar. Langkah ini diambil setelah tes membaca, menulis, dan menghitung (calistung) dihapus dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang Sekolah Dasar (SD) atau atau Madrasah Ibtidaiyah (MI).  Hal tersebut disampaikan Direktur Sekolah Dasar Kemdikbudristek Muhammad Hasbi, Kamis (30/3). Ditambahkannya, “Kini,Lanjutkan Membaca

Sebenarnya, setamat SMA, kalau ada rezeki, saya berniat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Padang. Kuliah. Hanya saja, kalau tidak ada peluang untuk itu, saya terpaksa ‘nganggur’ terlebih dulu dan bekerja. Tetapi, lowongan pekerjaan di sini, Siberut Selatan, sangat terbatas bahkan boleh dibilang nyaris tidak ada. Setahun silam, saat masihLanjutkan Membaca

Setelah lulus kelas XII SMA/SMK, suasana kegembiraan luar biasa (euphoria) mungkin masih terasa. Namun, tidak bisa berlama-lama. Mengapa? Pelajar – yang sebentar lagi berstatus alumni – memasukki masa kebingungan: mau ke mana setelah tamat? Saat masih bersekolah, hal ini mungkin belum terpikirkan dengan jelas, sebab masih fokus belajar materi-materi pelajaran diLanjutkan Membaca

Persekolahan yang dikelola Yayasan Pendidikan Marsudirini – yang berpusat di Semarang (Jawa Tengah) – telah hadir sebelum Perawang ‘berstatus’ paroki pada September 2013. Sebelumnya Perawang merupakan salah satu stasi Paroki St. Paulus Pekanbaru. Kehadiran persekolahan ini berkaitan dengan permintaan sejumlah tokoh umat dan masyarakat Perawang yang membutuhkan pelayanan di bidangLanjutkan Membaca

Program Merdeka Belajar menjadi suatu kebijakan yang dianggap transformatif di dunia pendidikan. Perubahan ini bukan berarti tanpa kendala dalam pelaksanaannya. Kendalanya antara lain: Tidak Memiliki Pengalaman Pengalaman personal guru terkait kemer­dekaan belajar masih minim. Telah banyak program pemerintah yang bertujuan mempromosikan perubahan paradig­ma dari pembelajaran berpusat pada guru menjadi berpusatLanjutkan Membaca

Kurikulum Merdeka sebagai opsi sekolah dalam rangka pemulihan pembelajaran dikarenakan pan­demi. Dalam usaha untuk memulihkan kem­bali pembelajaran yang disebabkan oleh pan­demi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) mengeluarkan kebijakan dalam pengem­bangan Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini diberikan kepada satuan pendidikan sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024.Lanjutkan Membaca

Homeschooling menjadi salah satu model pendidikan alternatif. Homeschooling disebut pula dengan home education atau home-based learning. Depdiknas menggunakan istilah “sekolah rumah” atau “sekolah mandiri”. Homeschooling model pendidikan alternatif selain sekolah yang diselenggarakan oleh keluarga, yang memungkinkan anak berkembang sesuai dengan potensi dirinya masing-masing. Homeschooling pertama berkembang di Amerika Serikat danLanjutkan Membaca

“Pendidikan bukan cuma urusan memperbanyak isi memori otak atau mencari tahu sesuatu yang tidak diketahui sebelumnya. Namun lebih dari itu adalah upaya menghubungkan semua yang sudah diketahui dengan hal-hal yang masih menjadi misteri.” (Anatole France, 1817-1895 Pemenang Nobel Sastra, Prancis)   Sering kita mendengar istilah “Pendidikan Alternatif”. Istilah ini secaraLanjutkan Membaca

Keberadaan SMA Santa Maria Pekanbaru berkat jasa besar Pastor Adolfo La Ruffa, SX. Missionaris Serikat Xaverian (SX) asal Italia inisiator berdiri dan pembangunan gedung sekolah ini. Pastor La Ruffa juga berperan aktif dalam mengembangkan SMA Santa Maria. Pastor La Ruffa berpandangan jauh ke depan. SMA Santa Maria lahir karena kebutuhanLanjutkan Membaca

Masyarakat kota Pekanbaru khusunya, provinsi Riau umumnya mengenal dan tahu SMA Santa Maria Pekanbaru. Sekolah di bawah asuhan Yayas­an Prayoga Riau (YPR) ini berada di Jalan Ronggowarsito, Sukamaju, Sail, Pekanbaru, Riau. SMA Katolik satu-satunya di Pe­kanbaru ini dikenal terutama prestasi­nya yang tidak diragu­kan lagi. Di tambah letaknya yang strategis, diLanjutkan Membaca